Materi Kelas VII SMP : Majas








MAJAS
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Dalam Bahasa Indonesia, majas terdiri dari 4 jenis:
I. majas perbandingan
II. majas sindiran
III. majas penegasan
IV. majas pertentangan


I. Majas perbandingan
1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
    Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

2.  Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti  layaknya, bagaikan, dll.
     Contoh : Raja siang, kambing hitam, dewi malam, buah hati, cenderamata, dll.

3.  Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek,  ciri khas, atau atribut.
     Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang.

4. Litotes: Ungkapan berupa mengecilkan fakta dengan tujuan merendahkan diri.
    Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )

5.  Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
     Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan.
                    Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir meledak kepalaku.

6.  Personifikasi: Pengungkapan dengan menyampaikan benda mati atau tidak bernyawa sebagai  manusia.
     Contoh : Angin yang meraung di tengah malam yang gelap itu menambah lagi ketakutan kami.

7.  Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
     Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan
        Untuk mengatasi masalah keuangan, perusahaan itu merumahkan  sebagian karyawannya
.
8.  Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Contoh :
Dia menjadi lintah darat



II. Majas sindiran
9.  Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
     Contoh : Kamu datang sangat tepat waktu, sudah 5 mobil tujuan kita melintas.
        Tulisanmu rapi sekali hingga saya pusing membacanya

10. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
      Contoh : otakmu memang otak udang!

11.  Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
       Contoh : muntah aku melihat perangaimu yang ta pernah berubah!


III. Majas penegasan
12. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
       Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan
          Saya berani bersumpah karena saya yang melihat dengan mata dan kepala sendiri.

13. Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
      Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku.

14. Aliterasi:
Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama.
      Contoh : Inikah Indahnya Impian ?


IV. Majas pertentangan
15.  Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
       Contoh : hatinya sunyi tinggal di kota jakarta yang ramai

16.  Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
       Contoh : hidup matinya manusia ada ditangan tuhan



LATIHAN SOAL
 A. Buatlah kalimat dengan menggunakan majas di bawah ini!
            a. Litotes                     :
            b. Hiperbola                :
            c. Metonimia               :
            d. Ironi                                    :
            e. Personifikasi            :

B. Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang kamu anggap benar!
1. Cermatilah puisi berikut!
          Di Lautan Hindia
 Karya: Mohamad Yamin
.....
Sebelah Timur pada pinggirku
Diliput langit berawan-awan
Itulah gerangan tanah airku
Larik bermajas untuk melengkapi puisi tersebut yang tepat adalah....
  A. Pulau tampak keheranan dan membisu      C. Tanah airku subur dan makmur
  B. Bukit tampak berjajar di sepanjang jalan   D. Padi di sawah tampak menguning

2. Cermati puisi berikut!
....
Menjalankan estafet sebagai matanya dunia
Menggerakkan embun-embun yang enggan bangun
Mentari tak pernah lelah menyinari dunia
Mewakilkan pada sinar rembulan kala malam
 Majas yang tepat untuk melengkapi puisi di atas adalah …. .
  A. Mentari terbit di ufuk timur         C. Rembulan bersinar di kala malam tiba
  B. Cahaya matahari terik sekali        D. Mentari tak pernah lelah menyinari dunia

3. (1) Aduh anakku yang paling ganteng, baru pukul delapan kok sudah bangun!
    (2) Dalam beberapa hari ini, saya merasa tak enak makan, tidur tak nyenyak.
    (3) Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.
    (4) Bapak/Ibu dipersilakan mencicipi hidangan ala kadarnya.
     Di antara kalimat di atas yang bermajas litotes adalah nomor ........
  A. (1)      B. (2)      C. (3)    D. (4)

4. Kalimat yang menggunakan majas metonimia adalah .......
  A. Kami merencanakan naik Garuda jika pergi ke Yogyakarta.
  B. Sudah dua hari ini ia tak kelihatan batang hidungnya.
  C. Wah, hampir terlambat kamu, padahal sudah pukul 08.00.
  D. Tulisan ini memberikan sejuta kenangan buatku.

5. Kalimat yang menggunakan majas metafora adalah...
  A.   Kini semakin banyak orang yang membaca kompas.
  B.   Belajar dan berdoalah agar tidak menjadi sampah masyarakat.
  C.   Sudahlah tidak usah kamu risaukan, bagiku barang yang hilang itu kecil.
  D. Sebagai siswa yang pandai, Hasan merasa bodoh bergaul dengan teman sebayanya.

6. Tulisanmu bagus sekali sehingga aku sulit untuk membacanya.
    Kalimat di atas bermajas sama dengan kalimat .....
  A. Aku benci tapi rindu pada adikku yang nakal itu.
  B. Bangku ini dapat menceritakan hubunganku dengan Si Dia.
  C. Pemuda merupakan tiang negara dan harapan di masa depan.
  D. Cepat benar kamu pulang baru jam 02.20 malam.

C. Buatlah satu bait puisi dengan menggunakan 4 jenis majas!
Jawab :