Bermain Peran dengan Improvisasi

Berakting dalam sinetron atau film berbeda
dengan kegiatan melawak di atas panggung atau
bermain seni drama tradisional seperti ketoprak
dan ludruk. Perbedaan yang menonjol terletak
pada penggunaan naskah. Pada sinetron atau film,
apa yang diucapkan dan diperagakan artis
pemainnya adalah apa yang tertulis pada naskah
yang disebut skenario. Pemain tidak diberi
keleluasaan menambah atau mengurangi dialog
maupun gerakan. Tidak demikian yang terjadi
Para pelawak yang akan melawak di atas panggung hanya
diberikan garis besar cerita oleh pengatur laku. Selebihnya, para
pelaku boleh melakukan improvisasi, yaitu membuat dialog
sendiri sepanjang tidak keluar dari garis besar cerita.
Pada pembelajaran sebelum ini, kalian telah berlatih bermain
peran dengan menggunakan naskah. Pada pembelajaran kali
ini kalian akan dilatih bermain peran dengan improvisasi.
1. Pelajari garis besar cerita
Bermain peran dengan improvisasi lebih memberikan
kebebasan kepada kalian untuk berdialog sesuai jalan pikiran
kalian. Namun demikian, kalian harus paham betul jalan
ceritanya. Hal itu dimaksudkan agar jangan sampai dialog yang
kalian sampaikan keluar dari jalan cerita. Agar dialog improvisasi
kalian tepat sesuai jalan cerita maka pahami dan hafalkan jalan
cerita.
2. Saling mengisi antarpelaku
Dalam drama ada seseorang yang ditugasi sebagai pembisik.
Tugas seorang pembisik adalah mengingatkan kepada pelaku
yang lupa terhadap dialog, kemudian dari balik panggung
pembisik membisikkan dialog yang terlewatkan. Dalam bermain
peran dengan improvisasi tidak lagi dibutuhkan pembisik. Jika
ada salah seorang pemain yang lupa terhadap dialog, maka tugas
pemain lain memancing dengan dialog hingga tidak terjadi
kebuntuan di atas pentas.

Comments