Jamu dan Rempah

Jamu adalah obat tradisional dan rempah adalah bumbu
masak. Keduanya dperoleh dari bahan alami, yaiu
tumbuhan. Sekitar sepuluh persen tumbuhan Indonesia
bisa dijadikan obat dan banyak diantaranya yang bisa juga
dijadikan rempah atau bumbu penyedap masakan. Manfaat
tumbuhan sebagai obat alami telah lama disadari banyak
orang, khususnya pnduduk desa pedalaman yang terletak
jauh dari puskesmas. Orang Daya di Kalimantan timur,
misalnya menggunakan daun jambu biji untuk mengobati
sakit perut. Kumis kucing juga dikenal luas sebagai tanaman
obat yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti
ginjal, batuk, dan encok. Untuk mengobati penyakit, para
peramu jamu dan dukun di indonesia umumnya menggunakan
berbagai jenis tumbuhan, antara lain kunyit, kencur, pala, jahe,
dan lengkuas. Orang Daya Kenyah di Kalimantan mengenal 200-
an tanaman obat.
Jamu
Jamu adalah obat yang dibuat dari tumbuhan obat, baik dari
buah, bunga, daun, tangkai, akar maupun kulitnya.
Diperkirakan ada sekitar 150 jenis tumbuhan yang sudah biasa
digunakan sebagai bahan baku jamu. Konon, pada awalanya
jamu hanya dikonsumsi oleh kalangan wanita istana kerajaan
Mataram (abad ke-17) agar mereka tetap cantik. Resep jamu
dirahasiakan Namun sejak tahun 1930-an, sudah mulai
dikembangkan jamu komersial, yang banyak dijajakan di kotakota
di Jawa. Pada mulanya jamu berbentuk serbuk, namun
kini ada juga yang dikemas dalam bentuk seperti tablet, kapsul,
cairan, salep, param, pilis, dan tapal.
Rempah-Rempah
Rempah dalam arti luas adalah bahan yang berasal dari
tumbuhan dan memberikan aroma dan rasa khusus pada
makanan. Sebagian bahan rempah juga bisa digunakan
sebagai bahan baku jamu dan kosmetik. Adapun rempah
dalam arti sempit adalah komoditas perdagangan (pala,
cengkeh, lada, kayu manis), yang pada abad ke-17 menarik
bangsa Eropa (misalnya VOC) untuk datang ke Indonesia
serta menguasai perdagangannya, terutama di daerah
Maluku.
Sumber: Ensiklopedia Indonesia

Comments