Menggunakan Kata Asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia

Tahukah kalian bagaimana cara yang digunakan pemerintah untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia? Perlu kalian ketahui, dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsur pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, dan Inggris.

Penyerapan kata-kata asing tersebut terjadi karena beberapa hal berikut:
1. kata asing tersebut dianggap lebih cocok konotasinya,
2. bercorak internasional,
3. lebih singkat dibandingkan terjemahannya, dan
4. mempermudah cara kesepakatannya karena dalam bahasa Indonesia sinonimnya terlalu banyak.

Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas empat golongan besar yakni adopsi, adaptasi, terjemahan, dan kreasi.

1. Adopsi
Pemakaian bahasa yang mengambil bentuk dan makna kata asing tersebut secara keseluruhan.
Contoh:
a. Di dalam pencarian, pembelajaran, dan perkembangan itu, teori bukan lagi sekadar teori dalam arti formal.
b. Terlepas dari ada beberapa ejaan yang luput dari koreksi editor, secara keseluruhan, saya rasa buku ini
memang perlu dibaca.
2. Adaptasi
Pemakaian bahasa yang mengambil makna kata itu, sedangkan ejaan dan cara penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia.

Contoh:
a. Maka rasanya wajar bila Budi Darma menyamakan pekerja seni yang baik pada dasarnya juga intelektual yang baik. (intelektual →intelectual)
b. Dari total 242 halaman yang berisi 15 esai Budi Darma, ada sebuah alinea yang menjadi titik berat pembacaan saya. (esai → essay).

3. Terjemahan
Penyerapan secara terjemahan dapat dilakukan dengan dua cara berikut ini.
a. Terjemahan langsung, yaitu kosakata dari bahasa asing itu dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia.

Contoh: air port → bandar udara
joint ventura → usaha patungan

b. Terjemahan konsep, yaitu kosakata asing itu diteliti baik-baik konsepnya, kemudian dicarikan kosakata bahasa Indonesia yang konsepnya mirip dengan kosakata asing tersebut.

Contoh: vendor → penjual
green house → rumah kaca

Penggunaan dalam kalimat:
a. Para vendor pemegang merek yang mencekoki kita untuk menggunakan teknologi mereka.
b. Ira sedang mengamati pertumbuhan tanaman jagung di green house.

4. Kreasi
Meskipun sekilas mirip terjemahan, namun cara terakhir ini memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menurut bentuk, yang mirip seperti aslinya ditulis dalam dua pertiga kata sedangkan dalam bahasa Indonesia satu kata saja.
Contoh: korupsi → penyalahgunaan keuangan
kolusi → persekongkolan
handphone → telepon genggam

Comments