Menggunakan Partikel Pun dan Kata seru

1. Partikel pun
a. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, yang berarti juga atau jua.
Misalnya:
1) Saat banjir, tungku mereka pun ikut hancur lebur.
2) Hendak pulang pun sudah tak ada kendaraan umum.
3) Jangankan dua kali, satu kali pun aku belum pernah datang ke tempat itu.
4) Begitu melihat harimau datang, kijang-kijang itu pun berlarian.
b. Selain bentuk pun sebagai partikel, ada juga bentuk pun yang bukan partikel, cirinya adalah bentuk itu sebenarnya tidak memiliki arti. Selain itu penulisannya dipadukan dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
1) Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu.
2) Walaupun mahal, bunga anggrek itu tetap dibelinya.
3) Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan.
2. Kata Seru
Kata seru atau interjeksi adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati manusia. Untuk memperkuat rasa hati sedih, heran, dan jijik seseorang memakai kata tertentu di samping kata yang mengandung makna pokok
yang dimaksud.

Selain interjeksi asli bahasa Indonesia, ada pula interjeksi yang berasal dari bahasa asing. Keduanya biasanya dipakai di permulaan kalimat dan diikuti tanda koma. Interjeksi yang mengacu ke sikap negatif adalah cih, cis, bah, ih, idih, brengsek, sialan.

Interjeksi yang bernada positif adalah aduhai, amboi, asyik, alhamdulillah, insya allah, syukur. Interjeksi yang bernada keheranan adalah ai, lho, astagfirullah, dan masya allah.

Interjeksi bernada netral atau campuran adalah ayo, hai, halo, he, wahai, astaga, wah, nah, ah, eh, oh, ya, aduh, dan hem.

Contoh penggunaan interjeksi sebagai berikut.
1. "Alhamdulillah, kami senang karena selama ini belum pernah ada bantuan alat sekolah dan alat rumah  tangga," ungkap Sumiran, Kepala Dusun Ngompro.
2. Cis, muak aku melihatmu!
3. Lho, kamu kan Tigor, teman saya SMP dulu!